Langsung ke konten utama

Teknik pemasangan dan pelepasan infus


Teknik pemasangan dan pelepasan infus
Hayhayyy semua nya..,  udah gak asing lg dong yaa.. Dengan namanya infus? Ya.. Infus ini merupakan alat bantu untuk pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui rute pembuluh darah intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan oluntuk pasien yg membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus.  Nah kali ini aku akan membahas mengenai teknik pemasangan dan pelepasan infus sesuai dengan prosedur ya teman teman, yukk langsung saja kita simak..😃

Pemasangan infus

A. Sikap

1. Menyambut pasien/memperkenalkan diri/memberi salam kepada pasien atau keluarga dengan sopan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata


B. Tindakan

4. Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah lalu keringkan
7. Memasang perlak pengalas dibawah daerah yang akan dipasang infus
8. Memakai handscoon steril.
9. Menggantungkan flabot/botol infus pada tiang infus
10. Membuka kemasan steril infus set
11. Mengatur klem kontrol sekitar 2-4 cm dibawah bilik drip dan menutup klem yg ada pada saluran infus
12. Menusukan pipa pada saluran infus kedalam botol cairan dan mengisitabung tetesan dengan cara memencet tabung tetesan infus hingga setengah
13. Membuka klem dan mengalirkan cairan keluar, sehingga tidak ada udara pada saluran infus lalu klem ditutup kembali
14. Memilih vena yg akan dipasang infus
15. Meletakan tourniquet 10-12 cm diatas tempat yg akan ditusuk, menganjurkan pasien untuk menggenggam tanggannya
16. Mendesinfektan daerah yg akan ditusuk dengan kapas alkohol secara sirkuker +- 5 cm
17. Menusuk jarum intravena ke vena dengan lubanv jarum menghadap keatas (dengan menggunakan tangan dominan)
18. Melihat apakah ada darah terlihat pada pip intravena keteter
19. Memasukan intravena kateter secara perlahan serta menarik secara perlahan-lahan jarum yg ada pada intravena kateter. Hingga plastic masuk kedalam vena dan jarum keluar semua
20. Segera menyambung intravena kateter dengan selang infus
21. Melepas tourniquet, dan menganjurkan pasien membuka tangannya dan melonggarkan klem untuk melihat kelancaran tetesan
22. Merekatkan pangkal jarum pada kulit dengan plaster
23. Mengatur tetesan sesuai kebutuhan
24. Menutup tempat penusukan dengan kassa steril  dan merekatkan dengan plaster
25. Mengatur letak anggota tubuh pasien yg dipasang infus, supaya tidam digerak-gerakan  (agar jarum infus tdk bergeser)
26. Merapikan pasien dan memposisikan pasien agar nyaman
27. Membereskan peralatan kembali dan mendekontaminasi alat kedalam larutan klorin 0,5% serta membuabg sampah basah dan sampah kering
28. Melepas handscoon, merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
29. Mencuci tabgan dengan teknik 6 langkah
30. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai


C.  Teknik

31. Melaksanakan tindakan dengan sistematis
32. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
33. Menjaga privacy pasien
.
.
.
.
.
Pelepasan infus

A. Sikap

1. Memberi salam dan memperkenalksn diri pada pasien dan keluarga dengan sopan dan ramah
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata


B. Tindakan

4. Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis
5. Mengatur posisi pasien (tempat tusukan terlihat jelas)
6. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah dan mengeringkan dengan tissue
7. Memasang perlak pengalas
8. Memakai sarung tangan steril
9. Mematikan aliran/tetesan infus (klem)
10. Membasahi plaster yg melekat pada kukit dengan menggunakan kapas alkohol
11. Melepas plaster dan kassa dari kulit menggunakan pinset chirugis
12. Menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol lalu cabut jarum infus secara perlahan
13. Merekatkan kapas alkohol/alkohol swap dengan plaster
14. Merapikan pasien dan memposisikan pasien agar nyaman
15. Membereskan alat dan mendekontaminasi alat kedalam larutan klorin 0,5% serta membuang sampah basah dan kering
16. Melepas handscoon , merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
17. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah
18. Memberitahukan pada pasien bahwa tindakan telah selesai
19. Melakukan dokumetasi tindakan yg telah dilakukan


C. Teknik

20. Melakukan tindakan dengan sistematis
21. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
22. Menjaga privacy pasien.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Thankyou for reading..😊😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga berencana (KB)

Keluarga Berencana Pengertian Suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, u tuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Tujuan Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagiadan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Manfaat KB Manfaat KB bagi ibu hamil 1. Perbaikan kesehatan 2. Peningkatan kesehatan  3. Waktu yang cukup untuk mengasuh       anak  4. Waktu yang cukup untuk istirahat 5. Menikmati waktu luang 6. Dapat melakukan kegiatan lain Manfaat KB bagi anak 1. Dapat tumbuh dengan wajar dan            sehat 2. Memperoleh perhatian dan .     pemeliharaan dan makanan yang .       cuk

bagian-bagian pada otak

BAGIAN -BAGIAN PADA OTAK  OTAK Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar, otak tengah dan juga otak kecil. Pemabagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). OTAK BESAR (SEREBRUM) otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari 2 belahan(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan , yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas 2 lapisan yaiu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan.  ota