Langsung ke konten utama

Anatomi dan fisiologis reproduksi wanita



 ANATOMI  DAN FISIOLOGIS  REPRODUKSI  WANITA

*     Anatomi reproduksi wanita

 






1.     Genatalia eksterna
a.     Mons pubis (pubic hair)
Bagian yang dilapisi kelenjar lemak (glandulla sebasea), terletak di atas simfisis pubis dan bagian kulit di tumbuhi oleh bulu-bulu halus (pubic hair).

b.     Labia mayora
Homolog (sama) dengan skrotum pada pria, pada anak-anak dan nullipara (wanita yang belum pernah melahirkan). Kedua labia mayora sangat berdekatan. Bagian atas di mulai dari monspubis, bagian bawah berakhir di perenium posterior membentuk commisura posterior. Dibagian dalam banyak terdapat glandulla sebasea untuk menjaga kelembaban.

c.      Clitoris
Merupakan organ erogenik dan homolog dengan penis. Glands klitoris di penuhi oleh ujung-ujung saraf  yang  merupakan mediator sensasi erotis . klitoris memiliki 8 ribu saraf, jumlah ini 2 lipat yang dimiliki oleh penis.

d.     Vestibulla
Dibatasi oleh labia minora, memanjang mulai dari klitoris hingga fourchette. Terdapat 6 buah lubang , yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah kelenjar bartholini , dan 2 buh kelenjar skene.

e.     Hymen
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic, ketebalan hymen sangat bervariasi dan diameter pembukanya juga bervariasi setiap orang.

f.       Vagina
Merupakan struktur muskulomembranosa yang memanjang mulai dari vulva dan berakhir di uterus, panjang dinding anterior: 6-8 cm, posterior:7-10 cm. pada nullipara dipenuhi rugae vagina, pada multipara (waita yg melahirkan anak lebih dari 1x) rugae menipis, pada menopause bahkan menghilang.

g.     Perenium
Merupakan struktur yg membatasi antara vagina dan anus dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot ini berfungsi untuk menjaga kerja dari spincter. Penting diperhatikan pada saat melakkan episiotomy (pelebaran jalan lahir).





2.     Genetalia interna wanita


 
tampak samping

tampak depan
 

·        Anterior : dibatasi oleh kandung kemih
·        Posterior : dibatasi oleh rectum
·        Uterus : terdiri dari bagian fundus,korpus, dan cervix
·        Lapisan uterus : endometrium, myometrium,parametrium
Posisi uterus dipertahankan oleh ligamentum
·        Tidak hamil : panjang 6-8 cm pada nullipara, 9-10 pada multipara, berat 50-70 gr.
·        Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.

a.     Tubafallopi
Panjangnya bervariasi :8-14 cm
Terdiri 4 bagian :
-         pars interitialis : bagian tuba yg memasuki cavum uteri
-         pars isthmica : bagian yg paling sempit ,berdiameter 2-3 mm
-         pars ampullaris : palig lebar 5-8 cm
-         infundibulum tubae (fimbriae) : menangkap ovum
-         mukosa tubafallopi : dilapisi sel-sel kolumnar yg bersilia.

b.     Ovarium
Wanita umumnya memiliki 2 buah ovarium kanan dan kiri. Ovarium penghasil sel telur (ovum). Setiap bulannya 1 atau 2 akan matang menjadi follikel degraff. Jumlah sel telur dari fetus berumur 20 minggu :2.000.000, birth : 750.000, puberty: 250.000. usia reproduktif 200-300, menopause : sedikit sisa bahkan menghilang.

c.      Uterus
Uterus pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah alpokat yg sedikit gepeng, terletak dalam rongga pelvis diantara rectum dan kandung kemih . panjang uterus 7-7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal2,5 cm. uters apda orang dewasa umumna terletak disumbu tulang panggul dalam posisi anteversio.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik pemasangan dan pelepasan infus

Teknik pemasangan dan pelepasan infus Hayhayyy semua nya..,  udah gak asing lg dong yaa.. Dengan namanya infus? Ya.. Infus ini merupakan alat bantu untuk pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui rute pembuluh darah intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan oluntuk pasien yg membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus.  Nah kali ini aku akan membahas mengenai teknik pemasangan dan pelepasan infus sesuai dengan prosedur ya teman teman, yukk langsung saja kita simak..😃 Pemasangan infus A. Sikap 1. Menyam but pasien/memperkenalkan diri/memberi salam kepada pasien atau keluarga dengan sopan 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata B. Tindakan 4. Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis 5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 6. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah lalu keringkan 7. Memasang perlak peng

bagian-bagian pada otak

BAGIAN -BAGIAN PADA OTAK  OTAK Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar, otak tengah dan juga otak kecil. Pemabagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). OTAK BESAR (SEREBRUM) otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari 2 belahan(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan , yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas 2 lapisan yaiu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan.  ota

Panduan pembelajaran pemasangan NGT,pelepasan selang NGT, dan pemberian nutrisi melalui selang NGT

Hallo teman-teman semua..  Hari ini aku mau berbagi ilmu nih mengenai NGT, baik tatacara pemasangannya,pelepasannya.. Hingga pemberian nutrisi melalui selang NGT. Tujuan dipasangnya selang NGT yaitu untuk membantu pasien yang tidak memungkinkan untuk makan seperti biasa, pasien dengan muntah terus menerus, bayi prematur dan pasca operasi usus dsb. Yukkk langsung aja di simak.. A. Panduan pembelajaran pemasangan NGT Menyapa pasien/ memperkenalkan diri/mengucapkan salam Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan Menjaga privacy pasien Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah Menyiapkan dan mendekatkan alat (pipa lambunh,stetoskop,spuit 10cc,bengkok,handuk,plaster,gunting,spatel,lampu senter,tissue,dan handscone bersih dan steril) secara ergonomis Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan bantal atau memposisikan pasien semi fowler) Memasang pengalas diatas dada pasien Memakai handscone bersih Membersihkan rongga hidung menggunakan tissue/cuttonb