Langsung ke konten utama

konsep sehat sakit

KONSEP SEHAT SAKIT
Pengertian sehat sakit

      Sehat  secara umum adalah kndisi yg bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yg meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual. Selain itu menurut WHO (1947) yg dikutip dalam Uliyah,dkk. (2012), sehat dapat diartikansebagai suatu keadaan yg semprna baik secara fisik , mental maupun sosial , serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Sementara itu, sakit diartikan suat keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunyaproses penyesuaian diri manusia.

A. Hubungan sehat sakit
     Dalam Uliyah,dkkk. (2012) dijelaskan bahwa hubungan sehat sakit melalui beberapa model konsep sehat sakit. Model tersebut diantaranya adalah model ekologi, model the health field concept, dan environment of health (Bustan,1996).
1. Model ekologi atau dikenal dengan the traditional ecological model merupakan model status kesehatan seseorang ditentukan adanya interaksi antara tuan rumah (host),agent dan lingkungan. Model ini menyatakan terjadinya sakit apabila terjadi ketidakseimbangan antaa tuan rumah,agent dan lingkungan.

2. Model the health field concept, yg dikembangkan oleh H.L.Laframboise, menjelaskan bahwa kondisi sakit atau perubahan status kesehatan sangat ditentukan oleh 4 faktor : faktor lingkungan, gaya hidup, biologis , dan sitm pelayanan kesehatan.

3. Model the environment of health, yg diekmbangkan oleh H.L.Blum. menejelaskan kondisi sakit atau perubahan stats kesehatan dapat ditentukan oleh faktor herediter, faktor pelayanan kesehatan, gaya hidup, dan faktor lingkungan yg memiliki peran sangat besar.

B. Faktor yg mempengaruhi status kesehatan

   Berdasrakan model hubungan sehat sakit,U sebagaimana dikutip dalam Uliyah,dkk. (2012), maka dapat terdapat beberapa faktor yg mempengaruhi status kesehatan, diantaranya adalah perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan (genetik), lingkungan dan pelayanan.
   Faktor perkembangan yg dimaksud adalah usia tumbuh kembang, yg menyatakan bahwa  usia dapat mempengaruhi status kesehatan . Hal ini terkait dengan kematangan fungsi organ tubuh untuk berespons terhadap berbagai penyakit.
   Status sosial dan kultural adalah pemikiran dan keyakinan yg berasal dari budaya masyarakat yg dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan. Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan, seperti pengalaman kesehatan yg buruk dapat memperngaruhi kesehatan selanjutnya. Harapan dapat menghasilkan status kesehatan ke tingkat yg lebih baik secara baik fisik maupun psikologis , karena melalui harapan akan timbul motivasi untuk bergaya hidup sehat dan selalu menghindari hal-hal yg dapat mempengaruhi status kesehatan dirinya.
    Faktor genetik dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimilikidpat melalui faktor genetik. Faktor lingkungan fisik (misal, sanitasi lingkunga ,kebersihan diri , tempat pembuangan limbah atau kotoran dan rumah ) yg kurang memenuhipersaratan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yg dapat mengubah status kesehatan . Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yg dapat mempengaruhi status kesehatan .

C. Rentang sehat sakitdan berakhir pada akematian
    Rentang sehat sakit merupakan alat ukur kesehatan yg bersifat dinamisdan selalu berubah setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan bidan dalam melakukan praktik kebidanan dengan jelas . Rentang sehat sakit terdiri ats rentang sehat dan rentang sakit. Rentang sehat mulai dari sejahtera, sehat sekali,sehat normal,sedangkan rentang sakit dimulai dari setengah sakit,sakit ,sakit kronis (Uliyah,dkk.,2012).

D. Tahapan proses sakit
   
     Tahapan proses sakit dimulai dari tahap gejala, tahap asumsi terhadap sakit,tahap kontak dengan pelayanan kesehatan ,tahap ketergantungan ,dan tahap penyembuhan (Uliyah,dkk.2012).
     Tahap gejala merupakan tahapan awal seseorang mengalami proses sakit yang ditandai dengan adanya perasaan tidak nyaman pada dirinya karena timbulnya suatu gejala yg dapat berupa gejala fisik, seperti adnya perasaan nyeri,panas,dll.
a. Tahap asumsi terhadap sakit, yaitu seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yg dialaminya dan akan merasakan keragua-raguan pada kelainan atau gangguan yg diraskan pada tubuhnya. Setelah menginterpretasikan gejala itu, maka seseorang akan merespons dalam bentuk emosi terhadap gejala tersebut , seperti meraskan ketakutan atau kecemasan.tahap ini dapat berakhir dengan ditemukan gejala yg pasti dan terjadi perubahan disekitarnya.

b. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan, yaitu seseorang telah mengadakan hubungan dengan pelayan kesehatan dengan meminta nasihat dari profesi kesehatan seperti dokter,bidan atau lainnya yg dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.Proses pencarian informasi ini untuk mencari pembenaran keadaan sakitnya, serta untuk mengetahui gejala-gejala yg tidak dimengerti dan adanya keyakinan bahwa dirinya akan lebih baik. Jika setelah konsultasi tidak ditemukan lagi gejala yg ada , maka orang tersebut menganggap dirinya telah sembuh.

C. Tahap ketergantngan
     Seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yg tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan hingga kondisi seseorang sudah mulai ketergantungan dalam pengobatan. Akan tetapi tidak semua orang mempunyai tingkat ketergantungan yg sama ,hal tersebut berbeda berdasarkan tingkat kebuutuhannya .kondisi ini dipengaruhi oleh tingkat penyakitnya.

D.Tahap penyembuhan
    Merupakan tahapan akhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi, yakni seseorang akan melakukan proses belajar untk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan sebelum sakit,serta adanya persiapan untuk berfungsi dalam kehidupan sosial.


Perbahan perilaku dan dampak sakit

    Selama sakit seseorang dapat mengalami berbagai perubahan perilaku pada dirinya , di antaranya perasaan ketakutan , menarik diri,egosentris,sensitif, emosional,perubahan persepsi dan berkurangnya minat.
    Selain terjadi perubahan perilaku, sakit jga memiliki dampak yg dialami pada individu yg telah mengalami sakit baikdi rawat di rumah skait maupuun dirumah, seperti tejadi perubahan peran dalam keluarga, gangguan psikologis , masalah keuangan ,kesepian,perubahan kebiasaan sosial, terganggunya privasi seseorang, otonomi dan terjadi  perubahan gaya hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik pemasangan dan pelepasan infus

Teknik pemasangan dan pelepasan infus Hayhayyy semua nya..,  udah gak asing lg dong yaa.. Dengan namanya infus? Ya.. Infus ini merupakan alat bantu untuk pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui rute pembuluh darah intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan oluntuk pasien yg membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus.  Nah kali ini aku akan membahas mengenai teknik pemasangan dan pelepasan infus sesuai dengan prosedur ya teman teman, yukk langsung saja kita simak..😃 Pemasangan infus A. Sikap 1. Menyam but pasien/memperkenalkan diri/memberi salam kepada pasien atau keluarga dengan sopan 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata B. Tindakan 4. Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis 5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 6. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah lalu keringkan 7. Memasang perlak peng

bagian-bagian pada otak

BAGIAN -BAGIAN PADA OTAK  OTAK Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar, otak tengah dan juga otak kecil. Pemabagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). OTAK BESAR (SEREBRUM) otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari 2 belahan(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan , yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas 2 lapisan yaiu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan.  ota

Panduan pembelajaran pemasangan NGT,pelepasan selang NGT, dan pemberian nutrisi melalui selang NGT

Hallo teman-teman semua..  Hari ini aku mau berbagi ilmu nih mengenai NGT, baik tatacara pemasangannya,pelepasannya.. Hingga pemberian nutrisi melalui selang NGT. Tujuan dipasangnya selang NGT yaitu untuk membantu pasien yang tidak memungkinkan untuk makan seperti biasa, pasien dengan muntah terus menerus, bayi prematur dan pasca operasi usus dsb. Yukkk langsung aja di simak.. A. Panduan pembelajaran pemasangan NGT Menyapa pasien/ memperkenalkan diri/mengucapkan salam Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan Menjaga privacy pasien Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah Menyiapkan dan mendekatkan alat (pipa lambunh,stetoskop,spuit 10cc,bengkok,handuk,plaster,gunting,spatel,lampu senter,tissue,dan handscone bersih dan steril) secara ergonomis Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan bantal atau memposisikan pasien semi fowler) Memasang pengalas diatas dada pasien Memakai handscone bersih Membersihkan rongga hidung menggunakan tissue/cuttonb