Langsung ke konten utama

Konsepsi, fertilisasi dan implantasi (nidasi)

A. KONSEPSI

Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
1. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yg tepat. 
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yg sehat pada saat ovulasi.
3. Pria harus mengeluarkan sperma yg cukup normal dan sehat selama ejakulasi
4. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.

Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sampai 3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12-24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yg keluar . Jika terlihat bening, banyak dan licin maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan berwarna putihkeruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui penghitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke -12 sampai ke-14 siklus menstruasi yg tidak teratur.

Diperkirakan ada 300 juta sperma yg dikeluarkansaat ejakulasi dan yg dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya habya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba fallopi. Lingkungan vagina yg asam dan adanya daya fagosit dari uterus membuat sebagian bersar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yg akhirnya rikeluarkan lagi melalui vagina. 


B. FERTILISASI
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut .
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi

a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasi di forniks vagina saat koitus, menuju ke ampulla tuba sebagai tempat fertilisasi

b. Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampulla tuba.

c. Reaksi akrosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase  dan tripsin agar bisa menembus lapisan oosit atau ovum.

d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akrosom akan mengencerkan corona radiata dan zona pellusida

e. Reaksi granulla kortikal
Granula kartikol merupakan sel-sel granulose yg berada disekitar oosit yg akan menutup setelah satu buah sperma masuk kedalam oosit, sehingga mencegah sperma yg lain untuk masuk.

f. Fertilisasi
1. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria. 
2. Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
3. Kedua pronukleus berfusi. 
Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yg terdiri atas bahab genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-eel yang sama besarnya, disebut morulla
Proses selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba ke dalam kavum uteri pada tingkat balstula.

C. IMPLANTASI (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium. Blastulla diselubungi oleh suatu simpai , disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim. Jaringan endometrium berada dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan. 
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudia sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. 
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak dengan ruang exocoeloma membentuk endoterm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yg lebih besar menjadi endometerm dan membentuk ruang amnion . Terbentuklah suatu lempeng embrional diantara amnion dan yolk sac. 
Sel-sel troboflast mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam troboflast, sehubgga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan, yaitu sititrofoblast (sebelah dalam) dan sinsiotrofoblast (sebelah luar).
Villi korialis yang berhubungan dengan disidua basalis tumbuh bercabang-cabang dan disebut Sebagai korion frondosum, sedangkan yg berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofiblast dihasilkan hormon human chronis gonodatropin (HCG).
.
.
.
.
.
.
. Thanks for reading 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik pemasangan dan pelepasan infus

Teknik pemasangan dan pelepasan infus Hayhayyy semua nya..,  udah gak asing lg dong yaa.. Dengan namanya infus? Ya.. Infus ini merupakan alat bantu untuk pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui rute pembuluh darah intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan oluntuk pasien yg membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus.  Nah kali ini aku akan membahas mengenai teknik pemasangan dan pelepasan infus sesuai dengan prosedur ya teman teman, yukk langsung saja kita simak..😃 Pemasangan infus A. Sikap 1. Menyam but pasien/memperkenalkan diri/memberi salam kepada pasien atau keluarga dengan sopan 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata B. Tindakan 4. Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis 5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 6. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah lalu keringkan 7. Memasang perlak peng

bagian-bagian pada otak

BAGIAN -BAGIAN PADA OTAK  OTAK Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar, otak tengah dan juga otak kecil. Pemabagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). OTAK BESAR (SEREBRUM) otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari 2 belahan(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan , yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas 2 lapisan yaiu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan.  ota

Panduan pembelajaran pemasangan NGT,pelepasan selang NGT, dan pemberian nutrisi melalui selang NGT

Hallo teman-teman semua..  Hari ini aku mau berbagi ilmu nih mengenai NGT, baik tatacara pemasangannya,pelepasannya.. Hingga pemberian nutrisi melalui selang NGT. Tujuan dipasangnya selang NGT yaitu untuk membantu pasien yang tidak memungkinkan untuk makan seperti biasa, pasien dengan muntah terus menerus, bayi prematur dan pasca operasi usus dsb. Yukkk langsung aja di simak.. A. Panduan pembelajaran pemasangan NGT Menyapa pasien/ memperkenalkan diri/mengucapkan salam Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan Menjaga privacy pasien Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah Menyiapkan dan mendekatkan alat (pipa lambunh,stetoskop,spuit 10cc,bengkok,handuk,plaster,gunting,spatel,lampu senter,tissue,dan handscone bersih dan steril) secara ergonomis Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan bantal atau memposisikan pasien semi fowler) Memasang pengalas diatas dada pasien Memakai handscone bersih Membersihkan rongga hidung menggunakan tissue/cuttonb