Langsung ke konten utama


Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil yaitu :


  • Kehamilan membawa perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikologis
  • Selama hamil perubahan-perubahan tersebut terbagi atas tiga periode
  • Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri
Perubahan psikologis pada masa kehamilan 
  • Trimester 1 (periode adaptasi)
  • Trimester 2 (periode kesehatan)
  • Trimester 3 (periode menunggu)
Trimester 1
  • Wanita hamil merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
  • Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
  • Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
  • Mengalami gairah seks yg lebih tinggi tapi libido turun
  • Khawatir kehilangan bentuk tubuh
  • Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga
  • Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
  • Sering mual dan muntah

Trimester 2
  •  Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya
  • Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang diluar dirinya
  • Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
  • Libidi dan gairah seks meningkat

Trimester 3
  • Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
  • Ibu khawatur bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yg tidak normal
  • Semakin ingin menyudahi kehamilannya
  • Tidak sabaran dan resah
  • Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
  • Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.

Pengaruh perubahan psikologis pada janin yang dikandung
  • Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat trimester 1 maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya.
  • Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu kelahiran prematur dan tidak berkembangnya janin.
  • Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai . Artinha janin sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah bisa merasakan kondisi psikologis ibunya.
  • Kondisi ibu selalu menyenangkan bisa membuat lertumbuhan janin menjadi optimal. 

Kiat untuk menghadapi perubahan psikologis ibu hamil
  • Informasi
  • Komunikasi dengan suami
  • Rajin check up
  • Makan sehat
  • Jaga penampilan
  • Kurangi kegiatan
  • Dengarkan musik
  • Senam hamil
  • Latihan pernafasan

Kebutuhan psikologis ibu hamil

a. Dukungan keluarga
Dukungan suami 
Hasil penelitian di indonesia,
Dukungan suami yg duharapkan istri :

1. Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istrinya
2. Suami senang mendapat keturunan
3. Suami menunjukan kebahagiaan pada kehamilan istrinya
4. Suami memperhatikan kesehatan istri yakni menanyakan /rajin check up keadaan istri/ janin yg di kandung
5. Suami tidak menyakiti istri
6. Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi istri
7. Suami menasehati istri agar tidak terlalu capek bekerja
8. Suami membantu tugas istri
9. Suami berdoa untuk kesehatan istrinya dan keselamatannya
10. Suami mendampingi istri ketika melahirkan
11. Suami mendampingi istri ketika istri di operasi

Diperoleh atau tidak diperoleh dukungan suami tergantung pada :
  • Keintiman hubungan
  • Adanya komunikasi yang bermakna
  • Adanya masalah atau kekhawatiran akan bayinya
Hasil penelitian menunjukan:
1. Wanita yg tidak mengalami depresi selama hamil dapat mengalami depresi pada pasca persalinan jika tidak mengalami kepuasan dalam perkawinannya. 
2. Sebaliknya wanita yg mengalami depresi selama kehamilan dapat membaik pasca persalinan apabila dalam perkawinan ia mengalami kepuasan

b. Dukungan keluarga

1. Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini
2. Ayah ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode itu
3. Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi
4. Walauoun ayah ibu kandung dan mertua ada di daerah lain. Sangat didambakan dukungan melalui telepon, surat ataupun doa dari jauh
5. Selain ritual adat istiadat dalam periode ini seperti upacara tujuh bulanan pd beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yg tdk boleh diabaikan

c. Dukungan lingkungan

1. Diperolehnya dukungan dari tetangga/ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yg berhubungan dengan keagamaan/sosial dalam bentuk doa untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya.
2. Membicarakan dan menasihati tentang pengalaman hamil dan melahirkan
3. Adanya diantara mereka yg mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa
4. Menunggu ketika melahirkan
5. Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil

d. Dukungan tenaga kesehatan

Dukungan dapat dalam 2 bentuk:
1. Aktif  : melalui kelas antenatal
2. Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada klien yg mengalami masalah untuk berkonsultasi. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yg ada disekitar ibu hamil atau pasca bersalin, yaitu :
-bapak
-kakak
-penunjang


e. Persiapan menjadi orang tua

1. Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masatransisi atau peralihan
2. Terlihat adanya peralihan yg sangat besar akibat kelahiran dan peran yg baru, serta ketidakpastian yg terjadi sampai peran yg baru ini dapat disatukan dengan anggota keluarga yg baru

f. Peran orang tua: proses peralihan yg berkelanjutan

1. Peralihan menjadi orang tua merupakan suatu proses dan bukan suatu keadaan statis
2. Berawal dari kehamilan dan merupakan keawajiban menjadi orang tua dimulai

g. Peran orangtua sebagai krisis 

dibandingkan sebagai masa peralihan
1. Perubahan ini dianggap suatu krisis apabila sangat hebat, sangat mengganggu dan merupakan perubahan negatif
2. Perubahan kebiasaan yg mengganggu seperti:
-perubahan kehidupan seksual
-pola tidur. Dll.

h. Hal-hal yg lerlu diperhatikan 

terhadap kehadiran dari bayi baru lahir.
1. Temperament
2. Cara pasangan mengartikan stress dan bantuan
3. Bagaimanana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka
4. Fase penantian :
  • Berkaitan dengan dampaknya pada kehamilan 
  • Calon orang tua perlu menyelesaikan tugasnya untuk menjadi orang tua , misalnya: pembagian tugas dalam keluarga. 
  • Pasangan dalam fase ini akan mengalami perasaan yg hebat, tantangan , dan tanggung jawab 

i. Peralihan menjadi orangtua
  • Fase bulan madu
1. Sangat berdampak pada masa puerpartum, perlu mendapat perhatian pada askebnya
2. Bersifat psikis dan bukan merupakan saat damai dan gembira
3. Hubungan antar pasangan memiliki peran penting dalam membina hubungan baru dengan bayi.
4. Merupakan fase yg berat : adaptasi dengan anggota baru 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik pemasangan dan pelepasan infus

Teknik pemasangan dan pelepasan infus Hayhayyy semua nya..,  udah gak asing lg dong yaa.. Dengan namanya infus? Ya.. Infus ini merupakan alat bantu untuk pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui rute pembuluh darah intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan oluntuk pasien yg membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus.  Nah kali ini aku akan membahas mengenai teknik pemasangan dan pelepasan infus sesuai dengan prosedur ya teman teman, yukk langsung saja kita simak..😃 Pemasangan infus A. Sikap 1. Menyam but pasien/memperkenalkan diri/memberi salam kepada pasien atau keluarga dengan sopan 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata B. Tindakan 4. Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis 5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 6. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah lalu keringkan 7. Memasang perlak peng

bagian-bagian pada otak

BAGIAN -BAGIAN PADA OTAK  OTAK Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar, otak tengah dan juga otak kecil. Pemabagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). OTAK BESAR (SEREBRUM) otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari 2 belahan(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan , yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas 2 lapisan yaiu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan.  ota

Panduan pembelajaran pemasangan NGT,pelepasan selang NGT, dan pemberian nutrisi melalui selang NGT

Hallo teman-teman semua..  Hari ini aku mau berbagi ilmu nih mengenai NGT, baik tatacara pemasangannya,pelepasannya.. Hingga pemberian nutrisi melalui selang NGT. Tujuan dipasangnya selang NGT yaitu untuk membantu pasien yang tidak memungkinkan untuk makan seperti biasa, pasien dengan muntah terus menerus, bayi prematur dan pasca operasi usus dsb. Yukkk langsung aja di simak.. A. Panduan pembelajaran pemasangan NGT Menyapa pasien/ memperkenalkan diri/mengucapkan salam Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan Menjaga privacy pasien Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah Menyiapkan dan mendekatkan alat (pipa lambunh,stetoskop,spuit 10cc,bengkok,handuk,plaster,gunting,spatel,lampu senter,tissue,dan handscone bersih dan steril) secara ergonomis Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan bantal atau memposisikan pasien semi fowler) Memasang pengalas diatas dada pasien Memakai handscone bersih Membersihkan rongga hidung menggunakan tissue/cuttonb